Analisis Aksesbilitas Fasilitas Kesehatan di Kota Pekanbaru, Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.19166/isd.v8i1.581Kata Kunci:
fasilitas kesehatan, analisis jaringan, Kota Pekanbaru., fasilitas kesehatan, analisis jaringan, Kota PekanbaruAbstrak
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu fasilitas terpenting dan membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial masyarakat modern. Kemajuan terbaru di bidang geografi kesehatan telah sangat meningkatkan pemahaman kita tentang peran yang dimainkan oleh geografi pemerataan pelayanan kesehatan dalam pemeliharaan kesehatan penduduk. Studi ini menyajikan metodologi dua tahap untuk mengevaluasi lokasi fasilitas kesehatan yang ada di Kota Pekanbaru dan mengestimasi luasan bangunan yang tidak terjangkau fasilitas kesehatan. Hasil yang diperoleh selama penelitian menghasilkan temuan beberapa fasilitas memiliki berdekatan sehingga hasil pengukuran mengalami tumpang tindih membentuk irisan, sedangkan untuk estimasi lahan terbangun yang tidak terjangkau fasilitas kesehatan 3.259 hektar. Kondisi ini diharapkan dapat dilakukan pengembangan fasilitas kesehatan yang akan berguna pada permukiman dibagian pinggiran kota, hal ini semoga dapat menjadi salah satu kondisi awal untuk menentukan pengembangan lokasi kesehatan di perencanaan selanjutnya.
Referensi
[2] M. Tanou, T. Kishida, and Y. Kamiya, “The effects of geographical accessibility to health facilities on antenatal care and delivery services utilization in Benin: a cross-sectional study,†Reprod. Health, vol. 18, no. 1, pp. 1–11, 2021, doi: 10.1186/s12978-021-01249-x.
[3] G. Ashiagbor, R. Ofori-Asenso, E. K. Forkuo, and S. Agyei-Frimpong, “Measures of geographic accessibility to health care in the Ashanti Region of Ghana,†Sci. African, vol. 9, p. e00453, 2020, doi: 10.1016/j.sciaf.2020.e00453.
[4] S. Doi, H. Ide, S. Ogawa, K. Takabayashi, S. Fujita, and S. Koike, “Probabilistic model to analyze patient accessibility to medical facilities using geographic information systems,†Procedia Comput. Sci., vol. 60, no. 1, pp. 1631–1639, 2015, doi: 10.1016/j.procs.2015.08.273.
[5] D. E. Del Conte, A. Locascio, J. Amoruso, and M. L. McNamara, “Modeling multimodal access to primary care in an urban environment,†Transp. Res. Interdiscip. Perspect., vol. 13, p. 100550, 2022, doi: 10.1016/j.trip.2022.100550.
[6] U. Huerta Munoz and C. Källestål, “Geographical accessibility and spatial coverage modeling of the primary health care network in the Western Province of Rwanda,†Int. J. Health Geogr., vol. 11, pp. 1–11, 2012, doi: 10.1186/1476-072X-11-40.
[7] A. Ibrahim Ramzi and M. Abdl-Latif El-Bedawi, “Towards integration of remote sensing and GIS to manage primary health care centers,†Appl. Comput. Informatics, vol. 15, no. 2, pp. 109–113, 2019, doi: 10.1016/j.aci.2017.12.001.
[8] R. S. Rekha, S. Wajid, N. Radhakrishnan, and S. Mathew, “Accessibility Analysis of Health care facility using Geospatial Techniques,†Transp. Res. Procedia, vol. 27, pp. 1163–1170, 2017, doi: 10.1016/j.trpro.2017.12.078.
[9] H. E. Jenkins et al., “Geographic accessibility to health facilities predicts uptake of community-based tuberculosis screening in an urban setting,†Int. J. Infect. Dis., vol. 120, pp. 125–131, 2022, doi: 10.1016/j.ijid.2022.04.031.
[10] P. Kumar and D. Kumar, “Network Analysis using GIS Techniques: A Case of Chandigarh City,†Int. J. Sci. Res., vol. 5, no. 2, pp. 409–411, 2016, doi: 10.21275/v5i2.nov161143.
[11] I. M. Harjanti and S. Aulianingtyas, “Identifikasi Jangkauan Pelayanan Fasilitas Publik di Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung,†Bumiphala J. Pengambangan Drh., vol. 1, no. 1, pp. 36–44, 2020.
[12] M. Luqman and S. U. Khan, “Geospatial application to assess the accessibility to the health facilities in Egypt,†Egypt. J. Remote Sens. Sp. Sci., vol. 24, no. 3, pp. 699–705, 2021, doi: 10.1016/j.ejrs.2021.02.005.
[13] E. A. Giofandi and D. Sekarjati, “Persebaran Fenomena Suhu Tinggi melalui Kerapatan Vegetasi dan Pertumbuhan Bangunan serta Distribusi Suhu Permukaan,†J. Geogr. Media Inf. Pengemb. dan Profesi Kegeografian, vol. 17, no. 2, pp. 56–62, 2020, doi: 10.15294/jg.v17i2.24486.
[14] BPS, “Hasil Sensus Penduduk 2020 Kota Pekanbaru,†2021.
[15] MPPW, Pedoman Standar Pelayanan Minimal Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang , Perumahan Dan Permukiman Dan Pekerjaan Umum (Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No 534/KPTS/M/2001), no. 534. 2001.
[16] A. A. El Karim and M. M. Awawdeh, “Integrating GIS accessibility and location-allocation models with multicriteria decision analysis for evaluating quality of life in Buraidah city, KSA,†Sustain., vol. 12, no. 4, 2020, doi: 10.3390/su12041412.
[17] E. A. Giofandi and I. Umar, “Analisis Pola Persebaran Kejadian Demam Berdarah di Kota Pekanbaru,†J. Kependud. dan Pembang. Lingkung., vol. 2, no. 2, pp. 49–55, 2021.
[18] O. Kotavaara, A. Nivala, T. Lankila, T. Huotari, E. Delmelle, and H. Antikainen, “Geographical accessibility to primary health care in Finland – Grid-based multimodal assessment,†Appl. Geogr., vol. 136, no. February, p. 102583, 2021, doi: 10.1016/j.apgeog.2021.102583.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
- Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak untuk publikasi pertama jurnal dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution License yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Penulis dapat membuat perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting karya mereka secara online (misalnya, dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengajuan, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan (Lihat Pengaruh Akses Terbuka).